Saya akan menganggapi pertanyaan dari Tiara, jadi Indikator dalam volumetri itu adalah suatu bahan kimia yang ditambahkan untuk memberikan perubahan warna pada saat titik akhir titrasi. Indikator dalam volumetri sangat beragam, tergantung jenis titrasinya. Misalkan pada titrasi asam-basa, maka indikator yang digunakan adalah indikator asam-basa. Sedangkan pada titrasi kompleksometri, indikator yang digunakan adalah indikator logam. Jadi dapat disimpulkan bahwa indikator yang digunakan pada metode analisis volumetri itu berbeda tergantung dengan jenis titrasi yang dipakai. Bagaimana Tiara apakah jawabannya bisa dipahami?
saya ingin bertanya seputar materi Analisis Volumetri ini. Pada materi titrasi kompleksometri tadi disebutkan bahwa "kestabilan dari senyawa kompleks yg terbentuk antara logam dengan ligand tergantung pada sifat kation dan ph larutan" nah pertanyaannya adalah, sifat kation dan ph yang bagaimana yang dapat mempengaruhi kestabilan senyawa kompleks tersebut, ya?
Saya akan menjawab pertanyaan dari Salsabila, sifat kation atau ion logam yang dapat mempengaruhi kestabilan senyawa kompleks yaitu tingkat afinitas larutan (dalam larutan air terhadap halogen). Menurut Schwarzenbach, logam dibedakan menjadi dua kelas yaitu logam kelas A dan kelas B. Logam kelas A afinitas larutan terhadap F > Cl > Br > I dalam larutan air, dan membentuk kompleks yang paling stabil dengan nitrogen, oksigen dan flor. Sedangkan, logam kelas B jauh lebih mudah berkoordinasi dengan I daripada dengan F dalam larutan air, dan membentuk kompleks paling stabil dengan fosfor, sulfur dan klor. Selanjutnya pH, jika pH sistem titrasi terlalu asam, maka reaksi kesetimbangan pembentukan kompleks dapat bergeser ke kiri. Sedangkan jika pH sistem titrasi terlalu basa, maka reaksi kesetimbangan akan bergeser ke kanan, sehingga pada suasana basa yang banyak akan terbentuk endapan. Oleh karena itu, titrasi dilakukan pada pH tertentu yaitu dengan cara menambahkan larutan pendapar sesuai pH yang telah ditentukan, yang berguna untuk menstabilkan pH larutan pada saat titrasi berlangsung. Bagaimana Salsabila apakah jawabannya bisa dipahami?
Saya akan menjawab pertanyaan dari Polce, agar reaksi dapat digunakan sebagai reaksi titrasi harus memenuhi syarat-syarat berikut. Pertama, reaksi berlangsung sempurna, tunggal, dan menurut persamaan yang jelas. Kedua, reaksi berlangsung cepat dan reversible. Ketiga, ada petunjuk akhir titrasi (menggunakan indikator). Keempat, larutan baku yang direaksikan dengan analat mudah didapat dan sederhana menggunakannya serta harus stabil sehingga konsentrasinya tidak mudah berubah bila disimpan. Bagaimana Polce apakah jawabannya bisa dipahami?
Saya akan menganggapi pertanyaan dari Tiara, jadi Indikator dalam volumetri itu adalah suatu bahan kimia yang ditambahkan untuk memberikan perubahan warna pada saat titik akhir titrasi. Indikator dalam volumetri sangat beragam, tergantung jenis titrasinya. Misalkan pada titrasi asam-basa, maka indikator yang digunakan adalah indikator asam-basa. Sedangkan pada titrasi kompleksometri, indikator yang digunakan adalah indikator logam. Jadi dapat disimpulkan bahwa indikator yang digunakan pada metode analisis volumetri itu berbeda tergantung dengan jenis titrasi yang dipakai. Bagaimana Tiara apakah jawabannya bisa dipahami?
BalasHapusTerima kasih Indah atas jawabannya, jawabannya dapat saya pahami.
Hapussaya ingin bertanya seputar materi Analisis Volumetri ini. Pada materi titrasi kompleksometri tadi disebutkan bahwa "kestabilan dari senyawa kompleks yg terbentuk antara logam dengan ligand tergantung pada sifat kation dan ph larutan" nah pertanyaannya adalah, sifat kation dan ph yang bagaimana yang dapat mempengaruhi kestabilan senyawa kompleks tersebut, ya?
BalasHapusSaya akan menjawab pertanyaan dari Salsabila, sifat kation atau ion logam yang dapat mempengaruhi kestabilan senyawa kompleks yaitu tingkat afinitas larutan (dalam larutan air terhadap halogen). Menurut Schwarzenbach, logam dibedakan menjadi dua kelas yaitu logam kelas A dan kelas B. Logam kelas A afinitas larutan terhadap F > Cl > Br > I dalam larutan air, dan membentuk kompleks yang paling stabil dengan nitrogen, oksigen dan flor. Sedangkan, logam kelas B jauh lebih mudah berkoordinasi dengan I daripada dengan F dalam larutan air, dan membentuk kompleks paling stabil dengan fosfor, sulfur dan klor. Selanjutnya pH, jika pH sistem titrasi terlalu asam, maka reaksi kesetimbangan pembentukan kompleks dapat bergeser ke kiri. Sedangkan jika pH sistem titrasi terlalu basa, maka reaksi kesetimbangan akan bergeser ke kanan, sehingga pada suasana basa yang banyak akan terbentuk endapan. Oleh karena itu, titrasi dilakukan pada pH tertentu yaitu dengan cara menambahkan larutan pendapar sesuai pH yang telah ditentukan, yang berguna untuk menstabilkan pH larutan pada saat titrasi berlangsung. Bagaimana Salsabila apakah jawabannya bisa dipahami?
Hapusbaik tiara, jadi sifat dari kation yang dapat mempengaruhi kestabilan senyawa kompleks tersebut yaitu tingkat afinitas dari larutan ya tiara?
HapusIya Salsabila
Hapusbaik terimakasih Tiara, jawabannya dapat saya pahami
Hapusjelaskan syarat syarat yang harus di penuhi agar suatu reaksi dapat digunakan dalam suatu titrasi
BalasHapusSaya akan menjawab pertanyaan dari Polce, agar reaksi dapat digunakan sebagai reaksi titrasi harus memenuhi syarat-syarat berikut. Pertama, reaksi berlangsung sempurna, tunggal, dan menurut persamaan yang jelas. Kedua, reaksi berlangsung cepat dan reversible. Ketiga, ada petunjuk akhir titrasi (menggunakan indikator). Keempat, larutan baku yang direaksikan dengan analat mudah didapat dan sederhana menggunakannya serta harus stabil sehingga konsentrasinya tidak mudah berubah bila disimpan. Bagaimana Polce apakah jawabannya bisa dipahami?
HapusTerima kasih Tiara atas jawabannya, jawabannya sudah saya pahami
BalasHapus